Tentu, menjalin silaturahmi dengan keluarga adalah sesuatu yang sangat penting. Bagi saya keluarga baru yang baru merasakan mempunyai orang tua lain mertua saya tentunya. Mempunyai rasa lebih berbagi lagi karena ini sudah menjadi lingkup keluarga besar saya. Hari sabtu kemarin saya mempunyai rencana mengunjungi kerumah mertua sekalian ingin urut si Freya di sana, dan sekaligus punya agenda dengan keluarga besar dari mertua saya yang ada di Rawamangun.
Nah, keluarga yang ini istilahnya baru pernah saya mengobrol dengan beberapa orang saja dan saya berharap bisa mengobrol santai dengan keluarga mertua saya yang di Rawamangun karena kebetulan mereka ingin berkumpul sekaligus mengunjungi makam ayah mereka atau kita sebut almarhum opa saya.
Dari beberapa saudara mertua saya ada yang menjadi arsitek sebuah perusahaan yang bekerjanya seperti freelance kadang ke kantor jika dia sedang ingin saja. Lalu yang membuat saya excited yaitu si Om Yusha. Beliau mempunyai pengalaman pekerjaan di luar negeri sebagai pelayar yang tugasnya mengantarkan barang impor suatu negara ke negara lain. Menjadi seorang pelayar yang pekerjaannya habis di negara lain dan di laut namun setiap kontrak yang di hasilkan dari satu pekerjaan bisa mencapai puluhan juta untuk hitungan salary nya.
Jauh dari keluarga namun Om Yusha ini mempunyai bahasa inggris yang intermediate kalau setahu saya, karena sesuai pembicaraan nya jika ingin berbelanja ke swalayan di luar negeri mesti di dampingi oleh penerjemah bahasa lokal negara tersebut. Mungkin untuk berjaga-jaga jika di swalayan tersebut tidak dapat berbicara bahasa inggris dan hanya bisa bahasa negaranya sendiri ya contohnya Rusia. Om Yusha menceritakan bahwa di Rusia negara yang paling jauh di datangi dan kadang orang disana jarang ada orang yang memakai bahasa inggris.
Saya tanya ke beliau: “om, kenapa para awak kapal tidak dibekali dengan semua bahasa yang mereka datangi om ?”
Beliaupun menjawab : “bisa saja, tapi pasti butuh waktu lama untuk menguasai bahasa itu kan dan harus mengeluarkan biaya lagi untuk expert mendalami bahasa itu.”
Kebetulan Om Yusha itu bertemu istrinya sat beliau di Dubai sedang bertugas dan istrinya kebetulan agensi yang mengurus hal perijinan tersebut. Rencana tahun ini istrinya juga sedang mengikuti ujian IELTS dan ingin mencapai skor diatas 650 keatas untuk mendapatkan beasiswa untuk bekerja di Australia. Tertarik dengan obrolan seperti ini saya pun tanya secara detail terkait pekerjaan ini ke istri Om Yusha dan mendapat jawaban yang bagus si. Malah saya ditawarkan bekerja di Autralia sebagai buruh agro ataupun jadi karyawan disana di bawah asuhan Istri Om Yusha karena kemarin sempat ditanyakan tingkat bahasa inggris saya, dan saya hanya bilang “cuma intermediate kok tante.hehe..” (will )
1 thought on “Keluarga Jakarta yang Excited”
Herbalife Denizli
(June 6, 2023 - 7:26 am)Bu güzel bilgilendirmeler için teşekkür ederim.