Ya alhamdulilah, Allah masih melindungi saya dari virus covid-19. Dalam hati pun gembira dan bungah namun tak dapat saya ungkapkan lewat ekspresi apalagi saya masih di klinik yang banyak pasien yang sedang menunggu was-was atas kesehatan mereka juga.
Sepulang dari klinik dengan bermodal obat yang diberikan, saya pun buru-buru makan agar dapat meminum obat dan vitamin dan diberikan dari klinik. ada empat jenis obat yang harus saya konsumsi sejak saat itu. Ada yang satu hari dua kali dan ada yang tiga kali juga. Salah satunya merupakan paracetamol yang berguna untuk menurunkan demam saya. Sudah lama lupa rasanya minum obat sakit saat beberapa tahun yang lalu mungkin.
Saya khawatir dengan keadaan tubuh saya saat itu karena memang agak masuk akal jika gejala pegal sekujur tubuh saya seperti gejala ringan covid-19. Selama empat hari itu saya bekerja keras untuk makan hanya delapan sendok saja. Dipaksa makan memang dipaksa makan namun memang yang namanya mual pun saya tidak bisa menghindarinya. Untuk minum obat pun jujur saja saya rutin sampai hari ke empat saja, namun di hari selanjutnya saya bolong-bolong minum obat karena saya tidak tahan dengan rasa mual nya.
Alhamdulilah di hari ke tujuh pun pegal-pegal pun mulai hilang dan nafsu makan pun mulai bertambah sedikit menjadi sekitar sebelas sendok makan suapan setiap makannya. D hari sabtu dan minggu pun saya siapkan tubuh untuk istirahat full di kamar kos dengan bermodal menonton film dan games untuk menemani saya istirahat di hari sabtu dan minggu.
Setiap saat brifing dan kebetulan saya masih dalam kondisi belum fit, Pak Boss saya selalu menyokong dan menyemangati team kantor untuk selalu menjaga diri demi kesehatan diri sendiri. Semakin ganasnya pemberitaan tentang covid-19 yang semakin meruak dari media internet dan dari pembicaraan saya dengan para survival di kos saya yang sedang berjuang juga demi diri mereka sendiri. Sampai saja Pak Kos saya melakukan proses isoman di kos bekasi dan tidak berani pulang kerumahnya di jakarta timur karena dilingkungan rumah beliau pun juga bertambah parah sampai tetangganya pun tidak dapat bertahan dan beberapa ada yang sudah meninggal karena covid tersebut.
Salah satu usaha kita kini yaitu melalui vaksin yang di keluarkan oleh pemerintah. Entah kalian dengar apapun itu tentang adanya vaksin. Ada yang malah berpenyakit setelah divaksin, entaha ada yang meninggal karena vaksin di berita. Saya mohon dengan kalian yang membaca tulisan saya, vaksin ini benar-benar penting untuk kita dan selalu optimistis untuk kesembuhan kita di hari-hari kedepan karena bisa saja kita colabs di saat yang tidak kita inginkan kapan itu terjadi. ( will )