Sudah lewat 1 minggu lamanya saya mencoba berpuasa di kota yang baru di bekasi. Memang sudah tidak asing jika berpuasa di kota lain karena pengalaman 3 tahun berpuasa di semarang.
Berpuasa sebagai mahasiswa merupakan tantangan yang berat bagi kita yang mengalami kos di tempat tersebut. Saat Berbuka yang di nanti pastinya mahasiswa menantikan takjilan berbuka dengan biaya yang minim dan alhasil saya dan teman-teman pun harus berkeliling semarang untuk survey tentang itu.hehe..
Saat untuk sahur merupakan tantanan terbesar kita karena sebagai mahasiswa kita dituntut produktif dengan tugas kuliah yang di berikan. Meskipun teman sekelompok saya malas untuk mengerjakan, tanggung jawab pun terpaku pada saya yang selalu di tunjuk sebagai ketua kelompok..whats !
Okelah jika memang seperti itu, namun mood saya untuk mengerjakan kadang hanya bisa datang pada malam hari pada saat santai. Seringnya mengerjakan tugas di malam hari walaupun besoknya libur membuat kesulitan bangun untuk sahur karena bisa saja saya mengerjakan tugas kuliah sampai jam 12 malam.
Walaupun satu kamar dua orang namun kadang kita juga sama sama telat bangun walaupun dia sering tidur dahulu dan kita juga sama-sama memasang alarm di jam 2 pagi. Kenapa di set jam segitu, karena kita anak kos jika mencari sumber pangan sahur pasti bingung mau beli dimana padahal tempat makan yang pasti pasti sudah terbuka jam segitu.
Sering sekali kita mencari sampai jam setengah 4 pagi hanya untuk mencari makan di saat sahur.wkwkwk…
Bulan Ramadhan yang penuh berkah merupakan ladang rezeki bagi kita yang benar-benar mencari amal dan hikmahnya di bulan suci ini. Saya rasakan kali ini berpuasa di kota bekasi di banding berpuasa di kos waktu di semarang.
Karena waktu saat ini di barengi dengan adanya wabah penyakit covid-19. Ibadah teraweh, sholat jumat dan bekerja kebanyakan bekerja di rumah dan mau tidak mau harus konsisten dengan kesibukan saya yang ada di kos maupun dikerjaan saya. Berbedanya saat di semarang, saya lebih sigap untuk menyiapkan makanan untuk berbuka dan sahur dan saya berpikir tidak usah ribet hanya untuk berbuka dan sahur. Tinggal di tetapkan saja langsung tidak usah berlama-lama memutuskan.
Segala hal seperti memasak sendiri dan persiapan yang lain sudah lebih waspada dan ter organisir untuk saat ini agar dapat beradaptasi pada bulan ramadhan kali ini agar lebih siap untuk bulan ramadhan selanjutnya. Waktu lebih dapat saya gunakan untuk membaca Alqur’an (semoga bisa khatam di akhir bulan ramadhan).
Tak lupa jika saya tidak sedang dalam belajar apapun ataupun deadline kerjaan saya sempatkan bebrapa menit untuk mendengarkan dan melihat video dalang lucu dari ki enthus yang selalu membuat perut saya kocak kelabakan dan dapat mengisi semangat saya kembali.
Seperti ini :
Selingan yang bisa membuat semangat juga jika melihat video ini
NB : bagi yang belum hafal bahasa jawa bisa di mulai dari mendengarkan ini ya guys.hehe..
Ya walaupun bahasanya memakai bahasa ngoko bahasa jawa namun bisa membawa suasana meriah menurut saya.
Daripada memikirkan saya tidak dapat pulang ke rumah saya untuk bersua dengan keluarga saya, saya sempatkan saja mendoakan keluarga saya yang ada di sana dan tidak terlalu memikirkan alasan kenapa tidak bisa pulang dengan menonton video tersebut. (will)