Entah itu penyakit atau apa. Gejala ini masih bisa saya rasakan namun tidak separah dulu di tahun 2018.

Bermula saat saya masih menjadi seorang pengajar di sekolah dasar di tahun ke tiga saya. Di karenakan beban pekerjaan atau hal kesehatan yang menurun, tubuh saya merespon untuk mereset tubuh saya menjadi off sementara.

Selama menjadi pengajar selama tiga tahun saya pun mendapat sampingan pekerjaan yaitu melatih ekstrakurikuler basket yang juga menjadi olah raga kesukaan saya. Dapat melakukan hobi saya dan mendapat rezeki atas itu mengapa tidak saya ambil saja untuk biaya hidup saya juga.

Awal kejadian tersebut saat suatu hari saya pulang dari sekolah jam 2 an siang dan beristirahat sejenak namun istirahat tidak tidur, melainkan istirahat dengan makan siang dan tidur-tiduran saja sambil menonton film di laptop saya. Kenapa saya tidak tidur siang karena saat hari itu ada latihan basket bersama senior yang lain jam setengah empat sehingga jika saya tidur bisa jadi saya tertidur pulas dan terlewat untuk latihan basket.

Saatnya latihan dan setelah bermain satu quarter kepala saya terasa berat, pandangan kabur, dan nafas terengah-engah seperti saya ingin duduk saja untuk menenangkan suhu badan saya. Belum mengeluarkan keringat banyak tanda berati masih normal untuk ukuran nafas saya. Namun selain itu kepala saya terasa berat dan pandangan masih kabur seperti berat menatap ke depan. Akhirnya saya pun merebahkan badan ke lantai tempat saya duduk itu.

Setelah tidur memejamkan mata maka saya kehilangan kesadaran seperti kantuk berat yang menyerang. Teman-teman dan pelatih saya dulu memanggil saya saat saya kehilangan kesadaran. Namun saya tidak terbangun saat itu. Saya terbangun saat saya mendengar suara-suara teman-teman dan pelatih saya yang berusaha membangunkan saya.

Dengan sigap pun mata saya terbuka namun belum tersadar bahwa ada teman saya di samping saya memanggil nama saya. Dalam beberapa detik saya pun langsung bangun dan segera minum air saya. Teman-teman saya bilang bahwa saat saya kehilangan kesadaran bibir saya pucat dan menjadi putih tidak seperti biasanya. Ternyata saya kehilangan kesadaran kurang lebih 10 menit.

Setelah kejadian itu saya berusaha bangkit dan hanya berkata “tidak apa-apa bro”.

Sambil berdiri dan anehnya lagi saya langsung giras atau bisa di bilang terlalu semangat bermain padahal teman dan pelatih saya sudah menyarankan saya untuk istirahat saja sejenak.

Sugesti saya mengatakan sebaliknya dan permainan saya pun malah lebih bagus dari permain pertama yang saya mainkan. Teman-teman saya pun terheran dengan keadaan saya seperti itu.

Beberapa kali terjadi seperti itu di tempat yang berbeda sekitar 5 kali maka saya pun was-was dengan kesehatan saya dan melakukan check up ke puskesmas terdekat.

Setelah saya ceritakan kepada dokter, dokter pun terheran dengan keadaan saya yang begitu. “Pantangan makanan tidak ada atau mungkin kurang istirahat ya mas”, begitu kata si dokter.

Saya fikir juga begitu namun setelah dibenahi waktu tidur saya ya hasilnya tetap saja. Namun setelah bekerja di sini hal seperti itu sudah bisa saya atasi. Sempat saat latihan di malam hari dan bermain di kuarter pertama saya pun merasakan hal yang sama seperti itu namun saya hadapi dengan nafas yang teratur sambil memninum air dan akhirnya saya pun tidak kehilangan kesadaran seperti yang saya alami.

Sampai saat ini pun masih terheran apa yang terjadi dengan kondisi saya yang seperti itu. Jikalau tidak terjadi apa-apa ya tidak masalah, kemungkinan saya lebih mengatur waktu tidur saya agar lebih efisien. Mungkin teman-teman sekalian adakah yang merasakan yang seperti itu ?(will)

By willy

One thought on “Pingsan Sementara”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *