Terasa gelisah jika mendengar para inspirator negara malah menjadi bulan-bulanan aparat keamanan negara.

Bagaimana tidak, yang diperankan mereka para pendemo hanyalah mengungkapkan rasa kekecewaan mereka terhadap sebuah sistem pemerintah yang mereka anggap tidak benar.

Jangan heran kalau mereka menuntut hak mereka karena kewajiban mereka yang sudah dilakukan tidak seimbang dengan hak yang mereka dapatkan.

Adanya para pendemo ini hanya menginginkan para pejabat pemerintah yang berwenang untuk bisa mendengarkan mereka dan mengobrol bersama dalam satu ruangan.

Alasan ini dan alsan itu sering dipakai pejabat pemerintah untuk menolak permintaan para pendemo.

Lebih baik berbicara santai dan mengikuti kemauan para pendemo dari pada menyulut kemarahan para pendemo yang akhirnya pihak bersenjata pun turun tangan untuk menyelesaikannya bahkan terdapat korban hanya karena keinginan yang sepele untuk pertemuan tidak dituruti.

Kenapa tidak mau ditemukan ?

Kenapa tidak mau berbicara langsung empat mata dengan para pendemo saja ?

Berbicara kan juga salah satu mediasi yang dianggap positif bahwa ada tekad atau niatan baik dari salah satu pihak untuk menyelesaikannya dengn kekeluargaan.

Saya tidak hanya mau menyinggung tentang kejadian demo yang terjadi sekarang namun keadaan seperti itu pasti ditolak untuk mempertemukan antara pendemo dan pejabat yang berkepentingan.

Bertanya-tanya dalam hati

Mereka yang dipilih oleh rakyat dan rakyat memperjuangkan dan membela dia untuk menjadi wakil rakyat namun yang mereka pilih belum dapat memuaskan para rakyat.

Dalam keadaan demokrasi seperti kegiatan demo merupakan hal yang wajar untuk dijadikan inspirasi bagi rakyat yang tertutup htinya untuk bergerak membela yang seharusnya mereka perjuangkan.

Berbagai faktor yang dimungkinkan dalam kegiatan demo merupakan adanya salah satu penghasut atau motor penggerak yang membuat para pendemo emosional yang menjadikan sasaran empuk aparat keamanan negara.

Serba salah memang rakyat jika dibandingkan dengan pihak pemerintah.

Dengan kegiatan demokrasi yang seperti itu membuat kesimpulan kecil yang menumbuhkan kalimat “Demokrasi tak selalu menjadi keadilan”.

Maka keadilan yang bagaimana yang diharapkan negara kita jika dalam negara demokrasi tidak adanya kegiatan demokrasi yang menjadi inspirator negara ? (will)

By willy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *